Tuesday, April 30, 2013

7 Cara Jadi Semangat Tiap Pagi

Jangan memulai hari Anda dengan stres. Sejumlah motivator dan konsultan ahli punya berbagai trik untuk membuat Anda selalu bersemangat setiap pagi. Apa saja?

Bangun tanpa terpaksa. Sebagian besar dari kita menyiasati bangun pagi dengan alarm yang berbunyi kencang di dekat telinga. Yang ada kita bangun untuk mematikan bunyinya, lalu tidur lagi. Efeknya bangun pagi jadi hal yang tidak mengenakkan. Kenapa tidak mencoba apa yang dilakukan Lev Natan, life coach, dan konsultan ahli di The Medicine Tree Centre, Hudson Valley, New York ini?

"Saya bangun dengan bunyi melodi alam yang secara berangsur-angsur membuat saya bersemangat," ujarnya. Lev juga punya daftar urutan lagu yang menstimulasi tubuhnya untuk "bangun". Dimulai dengan lagu nada flute, ketukan, lalu makin kencang. Daripada memasang alarm tepat pukul 0.007 dengan bunyi yang memekakkan telinga, lebih baik mencoba cara ini.

Punya satu pertanyaan. Begitu bangun, cobalah tanya diri sendiri apa yang dirasakan dalam hidup? Lalu buat skala jawaban dari 1 hingga 10 dengan urutan, "hidup saya menyedihkan", atau "hidup ini indah dan saya menyukainya!". Strategi ini diterapkan Samantha Sutton, life coach Handel Group, New York. Kata dia, jika skornya di bawah delapan, maka ia akan menelepon seorang teman yang diyakini dapat memberi saran dan memotivasinya. Jika skornya sembilan atau sepuluh, maka dia akan berdiam sebentar menikmatinya.

Ingatkan diri sendiri. Setiap bulan Januari di awal tahun, Janet Harvey, life coach di Edmonds, WA, selalu membuat pernyataan penyemangat yang kemudian ia tuliskan di kartu. Meski sekarang tidak lagi Januari, tapi belum terlambat untuk memulainya. Harvey menggunakan "tanda penyeimbang" lewat kartu-kartu ini untuk mengingatkan dirinya sendiri akan apa yang ingin dijalaninya. Apa yang benar-benar dibutuhkan selama satu tahun, dan bagaimana menolak permintaan yang sekiranya tidak begitu dia inginkan untuk dijalani. Setiap pagi, dia akan melihat kartu-kartu ini dan jurnal agenda kegiatannya.

Lihat papan visi. Jairek Robbins, life coach dari perusahaan Jairek Robbins Companies, punya rutinitas yang membuatnya bersemangat setiap hari; yakni melihat ke papan visi atau vision board yang berisi apa saja impian yang ingin dicapainya. Setidaknya dia menghabiskan waktu satu menit untuk menatap papan visi yang berisi macam-macam, dari potongan majalah, kata mutiara, foto-foto, dan ilustrasi yang menampilkan harapan yang ingin dicapainya.

"Ada foto sebuah tempat yang suatu hari ingin saya kunjungi, seperti Machu Picchu dan Gunung Kilimanjaro, beberapa target bisnis, serta berapa orang yang ingin saya bantu tahun ini," ujarnya. Papan visi ini intinya memotivasi dan memberi inspirasi. 

Manjakan diri. Ada kalanya kita memulai hari dengan sedikit memanjakan diri. Seperti yang dilakukan Jennifer Voss, life coach di Martha Beck, Inc., yang selalu menghabiskan waktu sebentar bersama putrinya, Alex, yang berusia 18 tahun. "Kami selalu memulai hari dengan membuat sarapan dan menikmati smoothies di pagi hari," ujarnya. Hal ini menjadi penyegar, tidak hanya secara fisik tapi juga mental dan menjadi tradisi pagi yang membantu satu sama lain.

Membaca buku motivasi. Apakah Anda termasuk salah seorang yang paling cepat bangun pagi dibandingkan orang rumah lainnya? Debra Hickok, life coach dari Boston, selalu berangkat ke kantor lebih awal lalu menutup pintu ruang kerja dan mencari tempat yang nyaman untuk membaca. Debra menghabiskan waktu lima sampai 10 menit untuk menikmati buku berisi motivasi atau seputar filosofi, dan buku sajak. Salah satu favoritnya adalah The Book of Awakening oleh Mark Nepo yang setiap halamannya seolah panduan menjalani hari-hari dalam satu tahun. Favorit lainnya adalah karya Eckhart Tolle, Brene Brown, Rumi, and Pema Chodron. Buku-buku ini menginspirasi dan menjadikan dia lebih bersemangat setiap pagi.

Fokus pada target harian. Seberapa sering Anda membuat daftar agenda yang berisi to-do-list atau yang harus dilakukan dalam satu hari? Jika jawabannya tidak pernah, maka cobalah tip dari Susan Fox, life coach dari A.I.M High Coaching. Setiap pagi, dia membuat tujuan atau target harian hingga sangat detail. Di samping menuliskan apa yang harus dilakukan pada hari itu, ia juga merunutkannya secara spesifik. Misalkan, dari "membuat rencana bisnis", menjadi "detail akhir rencana bisnis dan mengirimkannya ke 10 orang". Dengan begitu dia bisa lebih mudah dan fokus.

 (Kompas.com, 30 April 2013)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, April 09, 2013

Langkah Mengembangkan Integritas Pribadi

Setiap orang perlu membangun integritas dirinya, agar dapat membangun integritas kelompok dan organisasi di mana ia berada. Kalau hal ini dilakukan, pada gilirannya akan dapat pula menyumbang ke arah pembentukan integritas masyarakat secara luas.

Bagaimana mengembangkan integritas pribadi? Beberapa langkah sederhana di bawah ini dapat menjadi pertimbangan bagi Anda dalam mengembangkan integritas pribadi:

1. Berbicara Sesuai Kenyataan
Dari berbagai pengalaman bertemu dan berinteraksi dengan berbagai kalangan, saya belajar bahwa secara praktik nyata seseorang yang pernah berbohong, ingkar janji, atau pernah mengkhianati kepercayaan orang lain, itu disebut pribadi yang tidak jujur dan tidak memiliki integritas. Hal ini sejalan dengan pandangan agama yang menyatakan bahwa orang munafik itu memiliki tiga ciri utama, yakni:
•Apabila berbicara, ia bohong.
•Apabila berjanji, ia ingkari.
•Apabila diberi kepercayaan atau amanah, ia berkhianat.

Karenanya, untuk membangun integritas pribadi dalam pekerjaan, hindari tiga hal tersebut, seperti berbohong, mengingkari janji, dan mengkhianati kepercayaan yang diberikan. Berbicaralah hanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Memang diperlukan keberanian untuk mengungkapkan segala sesuatunya sesuai dengan kenyataan yang ada, terutama pada hal-hal yang bisa saja tidak mengenakkan.

2. Memenuhi Sesuai Apa yang Dijanjikan
Orang yang memiliki integritas selalu melakukan sesuai dengan apa yang dijanjikannya. Dengan demikian, hindari untuk menjanjikan apa yang tidak dapat Anda lakukan, agar terhindar dari tindakan tidak menepati janji. Lebih baik menjanjikan dengan apa yang bisa Anda lakukan, sehingga dapat menjadi pribadi yang selalu menepati janji.

Pribadi yang memiliki integritas adalah pribadi yang selalu menepati janji yang telah dibuatnya. Ketika ia memberikan janji, ia sudah memperhitungkan hal itu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Ia akan bersungguh-sungguh memenuhi apa yang sudah dijanjikannya kepada orang lain.

Dalam aplikasi nyata dalam pekerjaan, berarti dituntut untuk senantiasa melaksanakan sesuai dengan apa yang sudah dijanjikannya, baik dalam hubungan dengan sesama rekan kerja, kepada atasan, kepada bawahan, ataupun kepada supplier dan konsumen.

3. Konsisten dalam Perkataan dan Perbuatan
Mereka yang dapat menjaga konsistensi antara perkataan dan perbuatan memiliki karakter terpuji. Kenyataan ini menunjukkan bahwa integritas adalah salah satu karakter terpuji. Berusaha menjaga konsistensi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan merupakan salah satu cara membangun integritas pribadi. Pada akhirnya akan memiliki karakter terpuji secara konsisten dalam seluruh aspek kehidupan.

Menjadi seseorang yang memiliki integritas tinggi diperlukan komitmen untuk menjaga konsistensi antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Dapat selalu menepati janji sesuai dengan apa yang disampaikannya dalam perkataan dan tindakan. Tidak kalah penting adalah dapat memegang teguh amanah dari orang lain.

(Kompas.com - 9 April 2013)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Friday, April 05, 2013

6 Langkah Menjadi Diri Sendiri

Orang kerap memberi saran, "just be yourself" atau "jadilah diri sendiri". Kedengarannya memang gampang, tapi bagaimana caranya? Nah, itu yang susah. Robert Kelsey, penulis buku What's Stopping You Being More Confident?, mengungkapkan bahwa menerima diri sendiri adalah langkah pertama bagaimana kita bisa menjadi diri sendiri. Tidak hanya itu, ada lima langkah lainnya yang patut dicoba.

1. Menerima diri sendiri apa adanya
Kata Robert, langkah ini menjadi penting dan berada di urutan pertama karena membenci diri sendiri tidak pernah ada baiknya. Langkah ini ada di urutan pertama agar kita bisa menentukan poin-poin penting menemukan kelebihan yang ada di dalam diri. Ada orang yang butuh waktu bertahun-tahun untuk menemukannya, ada juga yang mencoba terus dan fokus sehingga bisa lebih cepat menemukan kelebihan dalam dirinya. 

Dalam prosesnya bisa dibilang masa uji coba, seringkali kita trial and error dengan pengalaman. Dari sana kita bisa berhadapan pada kondisi di mana kita harus menerima diri sendiri. Jika sudah berhasil rasanya akan lebih nyaman, ikhlas, dan jauh dari rasa stres.

2. Jangan mengeluh
Tidak populer sewaktu di sekolah? Abaikan. Jangan menaruh perhatian dan berkeluh-kesah akan hal yang tidak penting. Lebih baik beri kesempatan pada diri sendiri untuk bertumbuh dan menentukan batasannya sendiri. Anda yang dulu tidak akan sama dengan Anda 15 atau 35 tahun setelahnya. Jadi belajar dari kesalahan dan teruslah melangkah menjadi lebih baik.

3. Berhenti menyiksa diri sendiri
Membandingkan diri dengan orang lain itu sama artinya dengan menyiksa diri. Berhentilah dan lihat kelebihan yang ada. Karena apa yang menjadi kelebihan orang lain belum tentu cocok untuk kita. Biarkan orang menjadi dirinya sendiri, dan Anda menjadi diri Anda sendiri juga. Tidak ada gunanya iri atau cemburu dengan apa yang orang lain miliki. Menjadi jujur akan memberi efek positif pada kepribadian, dan itu penting.

4. Kita tidak akan bisa menyenangkan semua orang
Perlu dicatat bahwa kita tidak akan bisa membuat semua orang senang dengan kita, tentunya ada satu atau dua yang akan membenci kita. Bahkan ada orang yang membenci tokoh-tokoh besar seperti Dalai Lama atau Aung San Su Kyi, meskipun ia juga sangat dikagumi orang lain. Hal pentingnya, berhentilah berusaha untuk selalu tampil seperti yang diinginkan orang lain hanya untuk membuat mereka senang. Tapi jadilah apa adanya, dan biarkan mereka menerima Anda demikian adanya. Berpura-pura menjadi orang lain untuk bisa diterima hanya akan melelahkan Anda saja.

5. Menerima hal negatif yang ada dalam diri
Ketika ada seseorang yang tidak suka dengan Anda, terimalah dan jangan bereaksi berlebihan. Menurut Robert, memang pada kenyataannya akan ada satu atau dua orang yang merasa insecure atau tidak menyukai keberadaan Anda, tapi biarkan saja, jangan terlalu diambil hati. Tetap fokus meningkatkan kemampuan diri menjadi lebih baik.

6. Sediakan waktu khusus untuk menemukan diri sendiri
Waktu khusus ini bisa dibilang sebagai "me-time", atau waktu menyendiri tanpa ada orang lain. Tujuannya bukan berarti senang-senang sendiri, tapi gunakan untuk menemukan apa yang sebenarnya Anda inginkan dan butuhkan. Kesibukan dengan pekerjaan, keluarga, dan teman, kadang membuat kita lupa menyediakan waktu untuk diri kita sendiri.

Secara sederhana, menjadi jujur dan mencintai apa yang kita lakukan akan membuat Anda menjadi diri sendiri dan pribadi yang menyenangkan buat orang lain.
(Kompas.com, 5 April 2013)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Related Posts with Thumbnails