Monday, March 18, 2013

5 Langkah Capai Kerja Optimal

Kesuksesan seseorang dalam berbagai bidang ternyata dapat dicapai dengan mengikuti lima langkah dasar ini. Selain berguna meningkatkan produktivitas kinerja individu, lima langkah dasar ini juga akan membantu tim bekerja optimal.

Pakar bidang Knowledge Management, James Van Der Westhuizen, mengatakan bahwa untuk meraih keberhasilan di bidang usaha ada berbagai kompetensi yang mesti dikembangkan. Namun tanpa strategi yang tepat, kompetensi yang ingin dicapai tidak akan bisa terpenuhi.

"Harus ada strategi yang tepat untuk meraih kompetensi dan hasil yang diharapkan," kata Van Der Westhuizen saat acara Indonesian MAKE Study 2013 di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (14/3/2013).

Langkah pertama yang sebaiknya diambil adalah membuat skala prioritas yang tepat. Dengan mulai menyusun skala prioritas ini, maka seseorang dapat berkonsentrasi pada hal yang terpenting sehingga tujuan yang dicapai dapat terpenuhi sesuai dengan deadline yang ditentukan.

Selanjutnya, langkah kedua adalah berani berbagi dengan rekan kerja. Hal ini umumnya jarang dilakukan karena masing-masing orang menyusun prioritas agar terlihat menonjol bukan untuk meningkatkan kinerja tim. Akibatnya, hasil yang diharapkan tentu saja tidak akan tercapai.

"Dari kecil kita diajari untuk mengerjakan semuanya sendiri. Contohnya ujian. Namun saat bekerja itu tidak bisa seperti itu. Dalam sebuah tim, penting bekerjasama dan bukan berkompetisi dengan sesama anggota tim," jelas Van Der Westhuizen.

Langkah ketiga adalah bersiap untuk tantangan tak terduga. Dalam perjalanan sebuah pekerjaan tentu tidak akan semulus yang dibayangkan. Untuk itu, tidak ada salahnya bersiap akan kemungkinan terburuk sehingga saat itu terjadi, anda dan tim kerja sudah tahu rencana pengganti yang akan diambil untuk mengatasinya.

Kemudian langkah keempat adalah disiplin pada diri sendiri. Saat ini gangguan terbesar saat bekerja adalah keberadaan teknologi. Bukannya fokus menyelesaikan tugas, seseorang biasanya malah asyik untuk berbalas pesan di Yahoo Messenger atau membuka facebook atau malah sibuk memperbarui status di twitter.

"Jika ingin mendapat hasil optimal maka disiplin untuk tidak mengindahkan notifikasi yang masuk. Atau dimatikan saja terlebih dahulu agar produktivitas terjaga," ungkap Van Der Westhuizen.

Yang terakhir, tentu saja bekerja sesuai porsi. Keinginan untuk mencapai target yang maksimal terkadang membuat seseorang lupa untuk beristirahat atau rehat sejenak agar energi yang dibutuhkan dapat kembali lagi. Padahal terlalu keras bekerja juga dapat mengakibatkan hasil yang dicapai tidak optimal karena fisik dan otak tidak lagi mendukung sehingga tidak konsentrasi dan muncul banyak kesalahan.

"Ambil rehat sejenak. Energi tidak bisa dieksploitasi berlebihan. Efeknya justru tidak baik bagi anda dan tim," tandasnya.
(Kompas.com - 18 Maret 2013)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuesday, March 05, 2013

5 Jurusan Pencetak Pemimpin Masa Depan

Untuk menjadi pemimpin di bidang pemerintahan atau politik, banyak yang langsung mengambil keputusan untuk menempuh studi di jurusan ilmu politik saja. Padahal, jurusan-jurusan lain juga berpotensi mencetak para pemimpin bangsa dan negarawan.

Di jurusan-jurusan ini, kemampuan seseorang untuk menjadi pemimpin di bidang pemerintahan dan politik juga diasah dengan baik. Ini dia lima jurusan yang bisa dijadikan pilihan apabila tertarik berkarier di dunia pemerintahan dan politik, tentu saja selain jurusan ilmu politik.

1. Ekonomi
Sebagai calon pemimpin, tentu harus paham mengenai masalah ekonomi, baik mikro maupun makro, sehingga dapat mengetahui langkah apa saja yang akan diambil untuk mengembangkan ekonomi negara atau daerah. Hal ini dibuktikan oleh beberapa tokoh yang merupakan ahli ekonomi, tapi berhasil menjadi pemimpin di suatu negara, seperti Perdana Menteri Italia Mario Monti dan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper.

2. Filsafat
Siapa bilang ilmu filsafat tidak dapat memiliki masa depan gemilang? Justru ilmu ini yang merupakan dasar dari berbagai ilmu yang ada. Pemikiran yang biasanya berbeda dari orang kebanyakan, membuat lulusan ilmu filsafat memiliki daya saing yang lebih dibandingkan lulusan jurusan lain untuk menjadi salah satu pemimpin masa depan. Salah satu alumnus yang berhasil berkarier di bidang pemerintahan adalah Perdana Menteri Inggris David Cameron.

3. Hukum
Jurusan yang berpotensi melahirkan pemimpin masa depan adalah jurusan hukum. Sebagai pemimpin, tentu saja kemampuan memahami aturan hukum dan menegakkannya sangat dibutuhkan. Hal ini dibuktikan dengan beberapa orang nomor satu di negaranya yang berasal dari jurusan hukum, yaitu Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

4. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jangan salah, lulusan ilmu pasti seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam juga memiliki potensi besar untuk sukses di bidang pemerintahan dan mampu menjadi salah satu pemimpin masa depan. Contoh saja Kanselir Jerman Angela Merkel yang bergelar doktor jurusan kimia dan Sekretaris di bidang energi Amerika Serikat Steven Chu yang bahkan berhasil meraih penghargaan Nobel bidang ilmu fisika.

5. Teknik
Jika tadi ilmu matematika dan pengetahuan alam, maka jurusan terakhir ini juga tidak disangka mampu melahirkan pemimpin masa depan. Kemampuan lulusan jurusan ini dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur yang baik bagi perkembangan sebuah kota atau negara, sehingga akan mendongkrak perkembangan ekonomi. Contoh paling dekat adalah Wakil Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Hermanto Dardak yang berasal dari Institut Teknologi Bandung dan mantan Presiden China Jiang Zemin yang merupakan lulusan teknik elektro.

 (Kompas.com - 4 Maret 2013)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Related Posts with Thumbnails