Wednesday, December 03, 2014

Prestasi Kerja kita tidak hanya Diukur dengan Berapa Lama kita Berada di Kantor

Prestasi kerja kita tidak hanya diukur dengan berapa lama kita berada dikantor. Atau berapa banyak aktivitas yang kita lakukan. Melainkan juga seberapa patuhnya kita pada aturan main yang berlaku disana.

Orang pinter, terampil, dan berpengalaman pun jika tidak 'compatible' atau tidak sanggup menyesuaikan diri dengan aturan main itu biasanya akan mental. Jika tidak mental; maka dia seperti nabrak tembok.
Walhasil, pasti keseharian kerja yang dijalani sehari-hari nggak bakal kerasa asyik. Nyesek aja yang ada. Sehingga, dia nggak benar-benar menikmati pekerjaannya.

Kalau sudah begitu, nggak mungkin banget kan bisa mencatatkan prestasi kerja yang baik. Karena prestasi yang baik hanya dihasilkan dari kesungguhan untuk mencurahkan segenap kemampuan pada pekerjaan.

"Biarin ajalah Dang. Kalau kinerja gue pas-pasan, ya salah perusahaan sendiri. Tahu rasa saja mereka!"

Jika mikir begitu, seolah-olah kalau kita nggak berkinerja bagus yang rugi itu perusahaan. Padahal, kita lebih rugi lagi. Rugi waktu. Rugi umur. Rugi kesempatan. Rugi segala-galanya.

Dengan kinerja yang buruk, kan nggak mungkin kita membawa pulang reward terbaik. Untung masih dipertahankan. Soalnya sulit buat perusahaan untuk menerima karyawan yang tidak mau menyesuaikan diri dengan aturan main disana.

Jika Anda merasa ada tempat lain yang bakal lebih cocok, pindah mungkin lebih baik. Jika tidak, maka sebaiknya Anda belajar menyesuaikan diri dengan kultur perusahaan. Anda bahkan bisa mempengaruhi perusahaan secara positif. Misalnya, menyarankan untuk mengundang trainer yang Anda inginkan.
 
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman  
Author, Trainer, and Public Speaker

Powered by Telkomsel BlackBerry®

No comments:

Related Posts with Thumbnails