Benar, keterampilan komunikasi itu penting bagi karir kita. Namun, hanya jika kita bisa melakukan komunikasi dengan baik.
Salah satu ciri baiknya komunikasi adalah akurasi informasi yang kita berikan. Bayangkan kalau informasi yang Anda sampaikan kepada boss keliru. Maka boss Anda bisa salah mengambil keputusan kan?
Tgl 10 November lalu misalnya. OJK merilis daftar 262 perusahaan 'investasi bodong'. Sewaktu membaca daftar itu, saya merasakan adanya kejanggalan. Ada beberapa perusahaan dalam daftar itu yang tak patut disebut bodong.
Bagaimana saya bisa seyakin itu? Karena pada saat itu saya sedang melakukan riset untuk sebuah program pelatihan di sebuah lembaga pengawasan dilingkungan Kementerian Perdagangan. Dan ada data terkait yang saya pelajari.
Anda, mungkin tidak ambil pusing, karena tidak ada urusan dengan informasi itu. Tapi bisa dibayangkan dampaknya pada perusahaan bersangkutan. Dan publik yang terkait pun bisa panik.
Dikantor-kantor, lumayan banyak loh keputusan keliru dibuat karena informasi yang keliru macam itu. Makanya, dalam proses planning kita punya prinsip 'garbage in, garbage out'. Bahaya, kalau kita menelan 'sampah'.
Ada kejadian boss marah besar kepada seorang karyawan. Belakangan ketahuan bahwa karyawan tersebut tidak bersalah. Karena boss menerima informasi yang salah, maka dia bertindak salah.
Kalau salah kan bisa minta maaf, Dang. Iya, tapi apa artinya minta maaf jika efek dari kesalahan informasi yang kita komunikasikan itu sudah terlanjur merugikan orang lain?
Banyak pula pelanggan yang marah karena kelirunya informasi yang mereka dapatkan. Reputasi perusahaan pun dipertaruhkan.
Makanya, penting untuk terus mengasah kemampuan komunikasi. Sesekali bahkan kantor perlu juga mengadakan pelatihan. Anda bisa menghubungi trainer yang tepat jika membutuhkan bantuan.
Salami hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman
Author, Trainer, and Public Speaker
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment