Semua orang bisa berkomunikasi kan ya. Orang 'berkebutuhan khusus' pun bisa. Tapi apakah kualitas komunikasinya baik atau tidak, nah itu tidak dijamin. Padahal, komunikasi sangat menentukan pencapaian karir kita.
Banyak orang pandai, berwawasan luas, terampil dalam bekerja namun tidak berkembang karirnya karena tidak mampu berkomunikasi dengan baik.
Sebaliknya, dengan kemampuan berkomunikasi yang baik; orang standar alias sedang-sedang saja justru karirnya bisa berkembang lebih cemerlang.
Orang-orang pinter pada nggerundel 'kenapa kok si cemen itu yang dipilih menejemen? Gue kan lebih hebat dari dia?!'
Persoalannya bukan soal cemen atau tidak. Tapi soal bagaimana keunggulan Anda itu sampai ke telinga pengambil keputusan. Dan untuk itu, proses komunikasi memegang peran signifikan.
Contoh sederhana deh. Anda punya banyak gagasan. Tapi Anda pendem aja itu ide dikepala Anda. Mau ngomong ke atasan sungkan. Apalagi presentasi ke direksi. Kemampuan komunikasi Anda memble.
Teman Anda, punya ide sederhana. Namun dia susun ide itu secara sistematis. Lalu dikomunikasikan kepada pengambil keputusan. Kemudian mendapat persetujuan. Maka kecanggihan gagasan Anda itu nggak ada gunanya.
Contoh lain. Jabatan tinggi biasanya berkaitan dengan fungsi koordinasi. Memimpin orang lain supaya terbangun sinergi. Bagaimana mungkin menejmen mempercayakan fungsi itu kepada orang yang tidak terampil berkomunikasi?
My friend, communication skill is imperative to develop your career. Makanya mesti diasah terus. Latihan tiap hari. Kalau perlu, usulkan kepada perusahaan agar mengundang trainer yang bagus untuk memberikan pelatihan.
Salami hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman
Author, Trainer, and Public Speaker
Powered by Telkomsel BlackBerry®
No comments:
Post a Comment