Thursday, May 04, 2006

HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PROSES PEMBENTUKAN DIRI MANUSIA

HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PROSES PEMBENTUKAN DIRI MANUSIA
(sambungan)

2. Gambaran Diri Yang Keliru
Ada berbagai pandangan-pandangan yang membentuk gambaran diri yang keliru. Pandangan-pandangan tersebut antara lain: menghargai diri hanya berdasarkan prestasi, sikap perfeksionis, tak mampu melihat segi baik dalam dirinya, kerendahan hati yang keliru, tidak melihat diri sebagai hasil pilihan dan tuntunan Allah dalam rencanaNya.

a. Menghargai diri hanya berdasarkan prestasi
Kerapkali kehidupan dalam keluarga dan masyarakat membentuk diri kita berpandangan bahwa seseorang dihargai apabila mencapai prestasi akademis, ketrampilan, bakat-bakat khusus dan sebagainya. Maka bila orang tidak puas akan apa yang dicapai dan mutu yang diraihnya, orang memiliki gambaran yang miskin tentang dirinya.
b. Sikap Perfeksionis
Sejumlah orang yang memiliki sikap perfeksionis yang ingin segala-galanya sempurna dan tidak mau melihat kenyataan diri apa adanya dengan seluruh kekurangannya. Mereka sangat ambisius dan tak ada sesuatu pun yang cukup memuaskan bagi mereka. Bila mereka terus menerus gagal mencapai standar yang tinggi ini, mereka merasa dirinya jelek, rendah.

c. Tak mampu melihat segi baik dalam dirinya
Orang akan memiliki gambaran yang keliru tentang dirinya bila senantiasa membandingkan apa yang dimiliki oleh orang lain dan dia tidak punya. Hal ini membutakan mereka terhadap segi-segi baik yang mereka miliki/ sehingga mereka tidak dapat melihat hal-hal yang baik yang ada pada diri mereka. Pembandingan yang tidak menguntungkan kerap dibuat sehubungan dengan berbagai hal seperti bentuk tubuh, suara, rambut, kecantikan, keadaan sosial, prestasi akademis, status dan lain sebagainya.
d. Kerendahan hati yang keliru
Ada sebagian orang yang berpandangan bahwa peringatan berulang-ulang melawan cinta diri kerapkali menjadi alat ampuh secara ideologis untuk menekan spontanitas dan perkembangan kepribadian yang bebas. Orang terus menerus dihujani nasehat-nasehat agar semakin taat dan mengorbankan diri. Hanya tindakan-tindakan itulah yang dianggap tidak egoistis, yang tidak mengabdi diri pribadi tetapi hanya mengabdi pada orang lain atau kepentingan di luar diri kita.
Bila orang terus menerus menerapkan nasihat seperti itu, maka orang akan memiliki sikap-sikap negatif terhadap diri orang tidak akan menghargai dan berbuat sesuatu yang baik bagi dirinya.
e. Tidak melihat diri sebagai hasil pilihan dan tuntunan Allah dalam rencanaNya.
Inilah penyebab utama dan yang mendasar bagi gambaran diri yang keliru yaitu bahwa orang tidak melihat dirinya sebagai hasil dari pilihan dan tuntunan Allah dalam rencanaNya. Orang lebih condong untuk melihat diriNya sebagai hasil usaha sendiri yang berpusat pada diri.

Pada intinya gambaran diri yang keliru akan dapat menghalangi dalam memberi dan menerima kasih. Bila kita ingin mengasihi Allah dan sesama dan menerima kasih mereka, kita harus mulai dengan mengasihi diri kita lebih dahulu. Bila kita mengasihi diri kita, kita akan mengalami bahwa diri kita itu berharga, bernilai, berguna. Pengalaman ini secara spontan akan membuka diri kita untuk memberi dan menerima aksih dan akan mengundang orang lain untuk mengasihi kita.

No comments:

Related Posts with Thumbnails